Sambil LFH, Mahasiswa PEPI Menanam TOGA

By Admin


nusakini.com - Banyak cara yang dapat tempuh ditengah kondisi sulit selama masa pandemi Covid-19 sekarang ini. Kendati berdiam di rumah dan pembelajaran mahasiswa melalui metode daring (online) Learning From Home (LFH), tak menyurutkan Mahasiswa Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia untuk berkarya.

Optimisme yang sama juga turut digaungkan dari pemerintah pusat. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan saat ini sektor pertanian menjadi tulang punggung dalam penyediaan stok pangan di tengah upaya pemerintah dalam menanggulangi Covid-19.

"Tanggung jawab menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian dan semua pelaku pembangunan pertanian," tegas Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamyi mengatakan sektor pertanian menjadi harapan, tulang punggung ditengah upaya pemerintah dalam menanggulangi Covid-19. Usaha dan kredibilitas generasi muda di bidang pertanian semakin berkembang.

Dedi mengatakan, peran generasi milenial mampu ikut membantu menjadi corong positif pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian, dengan mempercepat advokasi kepada masyarakat terutama berkaitan dengan program-program Kementerian Pertanian. 

Saat pandemik Covid-19, mereka berusaha memanfaatkan lahan pekarangan rumah mereka dengan menaman berbagai jenis tanaman yang dibutuhkan untuk meningkat imunitas tubuh agar kebal tertular virus corona. Selain menjadi tanaman obat untuk keluarga rempah-rempah ini juga dapat mengurangi pengeluaran ibu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti pembelian cabe, jahe, lengkuas, kunyit, dll di penjual sayur.

Nashirul Hakim A Mahasiswa Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) memulai menanam tanaman obat keluarga (TOGA) yang dapat memenuhi kebutuhan keluarga saya, yang terkadang sulit dicari dan harganya melambung tinggi, seperti cabe dan bawang merah yang terkadang melonjak mahal, Rabu (29/04).

Tanaman tersebut terletak di depan rumah yang terletak di komplek Bumi Puspiptek Asri Rt 012, Rw 004, Kec. Pagedangan, Kab. Tangerang. Pada saat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang merupakan Zona Merah Pendemik COVID-19 dan sudah menetapkan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) dimana masyarakat tidak dapat membeli kebutuhan rempah-rempah di pasar secara normal.

Oleh karena itu saya mulai menanam dan hasilnya bukan lah untuk keluarga saya sendiri malainkan banyak tetangga saya yang terkadang membutuhkan rempah yang tidak didapatkannya atau kehabisan di pedagang sayur keliling, seperti kunyit dan cabe yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan rempah bahan masakan. (Drea)